Soekarno dengan semangat membakar Bangsa Indonesia “ Negeri kita kaya, kaya, kaya raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah, ber-imagination. Gali! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di Indonesia “. Indonesia atau memiliki julukan terkenal sebagai Negara seribu pulau, memperlihatkan Indonesia sebagai Negara yang memiliki pulau terbanyak di dunia dengan keindahan alam yang tiada duanya. Apakah hal tersebut menjadi jawaban dari identitas bangsa Indonesia? Hal Itu terlalu dangkal untuk menjelaskan sebuah Bangsa Indonesia.
Pancasila adalah Masterpiece anak bangsa yang memiliki nilai jati diri bangsa Indonesia. 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, Pancasila lahir pada saat dimana ada nya suatu pertentangan gagasan, yang sudah saatnya Indonesia sudah memiliki dasar Negara. Sesuai dengan konsensus bangsa Indonesia, Pancasila menjelma menjadi dasar Negara dan falsafah bangsa ( Philosopishe Groundslag) atau pandangan dunia ( Weltanschauung)yang memiliki konsepsi universal dan pandangan hidup sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia serta identitas kebersamaan.
Dengan sadar bahwa Nusantara hidup dengan berbagai budaya yang kental serta mengaku menjungjung tinggi kehidupan bertuhan, sulit di bayangkan jika sebuah dasar Negara tidak memiliki pengakuan ruang publik mengenai pedoman masyarakat Nusantara. Secara Historis, Nusantara memiliki kepercayaan yang berawal dari Anisme dan Dinamisme yaitu percaya akan roh dan tenaga atau kekuatan supranatural. Dalam buku Negara Paripurna ( Historitas, Rasionalitas dan aktualitas Pancasila ) karya Yudi Latif menjelaskan bahwa, dengan adanya pengakuan ini, pemenuhan cita-cita kemerdekaan Indonesia untuk mewujudkan suatu kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, mengandung kewajiban moral. Kewajiban etnis yang harus dipikul dan dipertanggung jawabkan oleh segenap bangsa bukan saja dihadapan sesamanya, melainkan juga di hadapan sesuatu yang mengatasi semua, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar