


Agama dan Ilmu Pengetahuan, relevansi
keduanya hubungan khusus dari satu segi.

Contoh:
Mungkin teman-teman sudah mengetahui kisah Siti Hawa dan Nabi Adam A.s yang
memakan buah dari pohon khuldi di surga, ketahuilah bahwa orang-orang di barat
sana berpendapat bahwa pohon khuldi adalah pohon pengetahuan yang membawa Siti
Hawa dan Nabi Adam mengetahui bahwa masih ada kehidupan selain di surga, tetapi
orang-orang religius berpendapan bahwa pohon khuldi adalah pohon hawa nafsu,
karena di al-qur’an telah di katakan untuk tidak memakan buah dari pohon khuldi
tersebut, tapi kenyataannya Nabi Adam A.s dan Siti Hawa memakannya karena
adanya rasa penasaran untuk mencicipi buah tersebut.

AGAMA
|
ILMU PENGETAHUAN
|
·
Berbicara tentang hal yang menyempurnakan batiniyah
|
·
Menyempurnakan lahiriyah
|
·
Menjadikan kehidupan sebagai kehidupan manusia
|
·
Menjadikan dunia sebagai dunia manusia
|
·
Jalan menuju kesempurnaan
|
·
Alat menuju kesempurnaan
|
·
Etika dan Estetika
|
·
Logika
|

AGAMA
|
MANFAAT
|
·
Religius materil nilai keberagaman yang tertuang dalam
tindakan. (substansi) dan universal
|
·
Melahirkan optimisme dalam bertindak
·
Mengembangkan kepekaan sosial yang ikhlas
·
Menjauhkan manusia dari sifat individualistik dan
materialistik
|
·
Religius formil contohnya: Islam KTP, lebih kepada
aksidennya agama, Partikulir.
|


Cita-cita
ideal dari pemikiran dalam bertindak sebgaimana mestinya.
Klasifikasi:
ideologi lahir dari pandangan dunia (pemikirn manusia tentang sebagaimana
adanya).
Pada Materi
i.
Materialisme: Politik demokrasi liberal dan Ekonomi
kapitalisme
ii.
Sosialisme: Politik anarki dan Ekonomi sosialisme
komunis
|
Pada Non Materi
i.
Rasionalisme Barat:
ii.
Rasionalisme Religius: Pancasila.
|
NB:
Anarki -> Prinsip dimana manusia derajatnya sama dan tidak ada yang
memerintah/ tidak ada pemerintahan yang mengatur suatu negara. Tapi prinsip ini
masih sangat utopis.

Keyakinan
religius menghubungkan hal-hal yang bersifat materil dan non materil.
Pemikiran
yang bermanfaat:
1. Alam
semesta
2. Sejarah
3. Diri
manusia
Syarat lahirnya ideologi:
1. Sistem:
Alat, jalan dan kaidah.
2. Syarat:
Aqidah, ahlak dan fiqih.
3. Tujan:
Jalan keselamatan menuju kesempurnaan.
4. Pimpinan.